Tentang Rencana Hengkang BRI dan BNI dari Bank Syariah Indonesia: OJK Sampai Angkat Bicara!

Rencana BRI dan BNI untuk meninggalkan kepemilikan saham Bank Syariah Indonesia pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. (Niaga.Asia)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan tanggapannya terkait rencana BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BNI (Bank Negara Indonesia) untuk meninggalkan kepemilikan saham mereka di PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Agustus 2023 yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa, 5 September 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyatakan bahwa mereka belum menerima permohonan izin resmi terkait aksi korporasi ini.

Dian menekankan bahwa aksi korporasi seperti pelepasan kepemilikan saham adalah hal yang wajar dalam dunia perbankan. Namun, BSI, sebagai bank syariah yang besar, perlu mempertimbangkan dengan hati-hati setiap langkah yang akan diambilnya.

“Kami di OJK memiliki pertimbangan tertentu karena Bank Syariah Indonesia merupakan bank yang bisa dianggap sebagai percontohan dalam skala besar yang masih relatif baru, belum genap berdiri selama 5 tahun. Oleh karena itu, akan ada sejumlah masalah yang perlu kami telaah lebih lanjut,” jelas Dian.

Dia menambahkan, “Kami belum dapat memutuskan apakah akan mengizinkan pelepasan saham di BSI atau tidak. Kami akan menilai landasan berpikir di balik rencana ini setelah melihat proposalnya.”

Sebagai informasi tambahan, rencana BRI dan BNI untuk meninggalkan kepemilikan saham Bank Syariah Indonesia pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Dia menyatakan bahwa BSI akan mencari investor strategis untuk menggantikan kedua bank tersebut.

“BSI berencana untuk meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan di pasar. Saat ini, Bank Mandiri adalah pemegang saham pengendali dan akan tetap demikian. Namun, kami juga mencari investor strategis. Dalam jangka waktu tertentu, BRI dan BNI akan secara bertahap melepaskan kepemilikan sahamnya di BSI. Kami akan memonitor peluang pasar,” kata Kartika dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit yang diadakan di Ritz Carlton Pacific Place pada Rabu, 15 Februari 2023.

Rencana ini merupakan salah satu strategi Kementerian BUMN untuk mengembangkan pangsa pasar BSI di tingkat global. Bank Syariah Indonesia telah menetapkan target untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia pada tahun 2025. Selain itu, Kementerian BUMN juga ingin memastikan bahwa dana yang diperoleh oleh BSI digunakan untuk ekspansi lebih lanjut.

“Pertama-tama, kita ingin melihat adanya investor strategis yang mendukung BSI. Selain itu, pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk memperluas aktivitas dan ekspansi BSI,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, di Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat, 17 Februari 2023. Dengan demikian, rencana aksi korporasi ini menjadi salah satu langkah penting dalam perjalanan Bank Syariah Indonesia untuk mencapai posisinya sebagai bank syariah global terkemuka dan mendukung ekspansi bisnisnya ke pasar-pasar internasional.