IUAE CEPA: Dobrakan Peningkatan Hubungan Perdagangan Indonesia-Uni Emirat Arab

Data perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab pada periode Januari-Juni 2023 mencapai angka sebesar US$2,21 miliar. (Antaranews.com)

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas), mengumumkan bahwa implementasi Indonesia-Uni Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE CEPA) secara resmi berlaku mulai tanggal 1 September 2023. Hal ini diharapkan akan memberikan dorongan signifikan untuk hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA).

Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi, di Hotel St. Regis, Jakarta, Menteri Zulhas menyatakan optimisme atas perkembangan hubungan perdagangan kedua negara. “Saya optimistis perdagangan antara Indonesia dan PEA akan semakin berkembang, terutama dengan dimulainya implementasi IUAE CEPA pada tanggal 1 September 2023,” ucapnya.

Data perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab pada periode Januari-Juni 2023 mencapai angka sebesar US$2,21 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab mencapai US$1,20 miliar, sementara impor Indonesia dari Uni Emirat Arab mencapai US$1,02 miliar. Pada tahun 2022, total perdagangan antara kedua negara mencapai US$5,05 miliar, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$4,03 miliar.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Zulhas mengusulkan agar pertemuan Komite Bersama (JCM) di tingkat Pejabat Senior dan Komite tertentu, seperti Komite Perdagangan Barang dan Komite Ekonomi Islam, segera dilaksanakan antara kedua negara untuk memastikan implementasi IUAE CEPA berjalan lancar. “Dengan implementasi IUAE CEPA yang baru berlaku, ada sejumlah isu teknis yang perlu segera diselesaikan oleh kedua negara. Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar segera dilaksanakan pertemuan Komite Bersama (JCM) di tingkat Pejabat Senior dan Komite tertentu antara kedua negara untuk menyelesaikan isu-isu teknis ini,” jelas Menteri Zulhas.

Selain itu, Indonesia juga mendorong kerja sama antara pelaku usaha kedua negara melalui Forum Bisnis Indonesia-PEA, business roadshow, misi dagang, dan kolaborasi antara Free Trade Agreement (FTA) Center Indonesia dengan pihak terkait di PEA.

Menteri Zulhas mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah menerbitkan lima peraturan teknis terkait implementasi IUAE CEPA, yang mencakup ketentuan tarif bea masuk, asal barang, serta kuota tarif untuk impor bahan baku tertentu.

Dalam konteks kerjasama yang lebih luas, Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi, berharap bahwa implementasi IUAE CEPA akan memperkuat hubungan bisnis ke bisnis (business to business/B to B) antara kedua negara. Untuk mendorong hal ini, pemerintah PEA berencana untuk mengirim delegasi bisnis ke Indonesia pada tanggal 20-21 September 2023.

“Saya mengusulkan keterlibatan dewan bisnis Indonesia-UAE (business council) untuk mendukung peningkatan kinerja perdagangan antara kedua negara,” tambah Thani. Lebih lanjut, Thani juga menginformasikan tentang the 2023 United Nations Climate Change Conference (COP28) yang akan diselenggarakan pada 30 November-12 Desember 2023 di Dubai dan berharap agar Presiden RI Joko Widodo dapat hadir pada acara tersebut. Dengan implementasi IUAE CEPA, Indonesia dan Uni Emirat Arab berharap dapat menciptakan peluang baru untuk kerjasama perdagangan yang lebih erat dan berkelanjutan serta memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.