Adat kebudayaan masyarakatnya memang amat sangat kental di Pulau Bali. Keseharian masyarakat bali dengan berbagai budaya yang senantiasa menampilkan warna budaya lokal serta menujukan bahwa perjalanan bali telah melewati alur sejarah yang panjang. Salah satu warisan budaya dari kebudayaan bali yaitu kain tenun Kain khas Bali.
Kain khas Bali atau tenun bali yang satu ini bernama Kain Cepuk Nusa Penida. Kain tenun Cepuk termasuk kain yang sakral di Bali seperti halnya kain Gringsing. Cepuk dalam bahasa Sansekerta berarti kayu canging yang merupakan bahan dasar dari pembuatan kain tenun. Kain ini memiliki banyak corak motif dengan masing-masing makna yang melekat.
Kain Cepuk diyakini memiliki kekuatan mistik sebagai pelindung dari rintangan dalam melakukan upacara, sebagai tempat yang suci, melindungi manusia dari bahaya, pembersih mala (kotoran rohani), membuat diri menjadi lebih kuat dan kebal (tidak tertusuk oleh senjata), berperan dalam ilmu magic dan objek penyembuh dan menimbulkan unsur seni yang khas.
Warna-warna yang digunakan oleh kain khas bali ini mempunyai simbol warna penjuru mata angin yang diyakini masyarakat setempat. Kuning di Barat melambangkan Dewa Mahadewa, merah di Selatan melambangkan Dewa Brahma, putih di Timur melambangkan Dewa Iswara, hitam di Utara melambangkan Dewa Wisnu dan campuran keseluruhan warna tersebut melambangkan Dewa Syiwa di tengah. Meskipun dihasilkan di beberapa daerah di Bali, Cepuk khas Nusa Penida memiliki ciri sendiri dari benang yang digunakan.
Kain khas bali Tenun Cepuk terdiri dari beberapa jenis, dan masing-masing jenis tersebut memiliki kegunaan yang berbeda dalam upacara agama, sebagai berikut:
- Cepuk Ngawis, kain tenun yang dipakai saat upacara pitra yadnya (ngaben).
- Cepuk Tangi Gede, kain tenun yang dipakai oleh anak tengah yang seluruh kakak dan adiknya meninggal (upacara ngaben).
- Cepuk Liking Paku, dipakai oleh laki-laki dalam upacara potong gigi.
- Cepuk Kecubung, dipakai oleh perempuan dalam upacara potong gigi.
- Cepuk Sudamala, kain Cepuk yang dipakai untuk membersihkan diri.
- Cepuk Kurung, merupakan kain Cepuk yang dapat digunakan dalam hari-hari biasa.
Pemilihan bahan warnanya bisa menggunakan bahan kimia atau bahan alami terbuat dari daun, buah dan akar-akaran tertentu. Harganya pun juga berbeda. Selendang dihargai Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Sementara harga untuk kain tenun yang lebar antara Rp 400.000 hingga Rp 1,2 juta.