Penggunaan Panel Surya oleh Warga Cirebon: Dukungan Pertamina untuk Energi Terbarukan

Program Desa Energi Berdikari Pertamina telah memberikan manfaat yang signifikan sejak dimulai pada tahun 2019. (itb.ac.id)

PT Pertamina terus berkomitmen untuk mempercepat transformasi energi di Indonesia. Salah satu upayanya adalah melalui program Kampung Proklim (Program Kampung Iklim) yang telah diterapkan di Kampung Keberagaman Merbabu Asih, RW 08, Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Di kampung ini, warga setempat telah berhasil memanfaatkan energi terbarukan dalam aktivitas ekonomi dan lingkungan mereka melalui instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS ini adalah bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) PT Pertamina (Persero) yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Panel surya ini telah membantu mendukung berbagai kegiatan perekonomian dan lingkungan di Kampung Keberagaman. Termasuk di antaranya adalah kegiatan membatik ProKlim, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), budidaya hidroponik, pembuatan biopori dan zona oksigen, serta bank sampah.

R. Ery Ridwan, Kepala Bidang Komunikasi, Hubungan Masyarakat, dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CID) Zona 5 PHE ONWJ Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa, menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari program ini sejalan dengan komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. “Kampung Keberagaman memiliki potensi besar dalam hal kebutuhan energi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu, pemasangan panel surya ini dilakukan. Selain memenuhi kebutuhan energi, hal ini juga dapat mempercepat transisi energi terbarukan, menciptakan kemandirian energi, dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Ery dalam keterangannya.

PLTS ini memiliki kapasitas 3,72 kWp dan dilengkapi dengan baterai lithium berkapasitas 5 kWh. Selain membantu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 4.800 kgCO2eq/tahun, energi terbarukan ini juga berhasil menghemat biaya listrik masyarakat lokal hingga Rp 7,8 Juta per tahun.

Agus Supriono, Ketua RW.08 Merbabu Asih, mengungkapkan bahwa penggunaan energi terbarukan ini telah membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya energi ramah lingkungan. “Panel surya dari Pertamina telah membantu kami memahami lebih baik sumber energi lokal yang tersedia. Selain meningkatkan efisiensi ekonomi, kami juga dapat berperan dalam menjaga lingkungan di wilayah Merbabu Asih,” papar Agus.

Program Desa Energi Berdikari Pertamina telah memberikan manfaat yang signifikan sejak dimulai pada tahun 2019. Selama ini, program ini telah menghasilkan 170,8 kWp energi PLTS, 605.000 m3/tahun energi biogas dan gas metana, 8 kW energi mikrohidro, 6.500 liter energi biodiesel per tahun, serta 16,5 kWp energi hibrida PLTS dan angin. Selain itu, program ini berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 565.928 tonCO2eq/tahun.

Desa Energi Berdikari juga memberikan dampak positif pada perekonomian dengan memberikan manfaat bagi 3.021 Kepala Keluarga (KK) dengan total multiplier effect sebesar Rp 1,8 miliar per tahun. Melalui program Desa Energi Berdikari Pertamina, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonomi mereka dengan berbagai pelatihan yang meningkatkan kapasitas mereka, serta dengan mengembangkan produk UMKM yang dihasilkan.

Program ini juga mendukung pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, program ini turut mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emisi pada tahun 2060.