Beberapa waktu lalu Nusa Tenggara Barat Lombok diguncang gempa 7 Skala Richter (SR) yang mengakibatkan korban tewas hingga mencapai ratusan orang dan ribuan lainya luka berat. Disisi lain akibat gempa bumi tersebut memang sempat ada kekhawatiran beberapa sektor terdampak dan salah satunya adalah investasi pariwisata, namun Menpar Arief Yahya menjamin tidak akan terlalu berpengaruh.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut dampak gempa bumi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap investasi pariwisata, hal tersebut terbukti dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang baru saja mendapatkan guyuran dana investasi senilai US$1 Miliar.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) baru-baru ini menandatangani MOU kerjasama Master Land Utilization and Development Agreement (LUDA) induk dengan investor Vinci Construction Grands Projets (VCGP) senilai US$1 miliar untuk pengembangan investasi pariwisata di Lombok.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan distrik entertainment dan sport terpadu di lahan seluas 131 ha di KEK Mandalika.
Investasi pariwisata menjadi salah satu potensi yang coba untuk terus dikembangak pemerintah sebagai sektor baru untuk meraup pendapatan Negara selain dari pertambangan. Pariwisata diyakini akan menjadi salah satu tambang baru bagi Indonesia, apalagi Indonesia memiliki daerah-daerah dengan potensi pariwisata menjual, belum lagi beberapa kebijakan dan program pro pariwisata dari pemerintah harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Meskipun secara investasi tidak akan terganggu dengan gempa bumi di Lombok, namun pasti memang mengakibatkan penurunan kunjungan wisatawan asing dan lokal di Lombok. Namun Arief Yahya memprediksi setelah pemulihan gempa dan pembenahan beberapa infrastuktur yang rusak terkena gempa semuanya akan pulih kembali.
“Kita harus saling membantu agar proses pemulihan layanan pascagempa lebih cepat,” imbuhnya.
Sampai saat ini sudah ada 15 negara yang mengeluarkan travel advice ke Lombok. Lima belas negara tersebut ialah Perancis, Selandia Baru, Inggris, Siprus, Luxemburg, Belgia, Jerman, Kanada, Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Brasil, dan Swiss.