Banyak yang mulai membuka spot selfie. Tren ini terus berlangsung seiring dengan adanya social media share. Bagaimana tidak, membuat spot selfie meruapakan hal yang mudah dan di Bali bisa dimana saja. Ini seperti sebuah bamboo layaknya kepompong yang bisa melihat seluruh pemandangan.
Banyak tempat di Bali yang bisa membuat orang untuk melakukan foto. Dan ini perlu dikaji ulang. DPR meminta hal tersbut untuk dikaji. Pasalnya banyak spot selfie menjadi berantakan wisatanya. Lihat saja di Bali banyak desa dengan pemandangan alam yang luar biasa. Menjadi trend dan banyak dikunjungi tentu menjadi tujuan dari spot selfie yang kadang tidak atau belum memenuhi standar.
Ada banyak di Bali yang memiliki banyak tempat yang menarik. Ada persaingan disana, jika ini tidak ditata ulang maka terjadi persaingan ayng mungkin tidak sehat. Lihat saja dimana-mana terjadi banyak spot da nada banyak harga yang dipatok. Kisaran harga yang diberikan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat ayng lain.
Wilayah selfie, yang bisa dinikmati haruslah memenuhi standar dari sisi keamanan. Ini menjadi prioritas yang harus dimiliki oleh spot yang didirkan oleh warga. Ada banyak ,model dan aturan harus segera dibuat. Ada yang terbuat dari kayu saja yang diatur sedemikian rupa sehingga membuat spoot yang indah.
Sekertaris dinas pariwisata wilayah Buleleng Ketutu Arjana mengatakan pemerintah akan bekerjasama dengan pihak desa untuk mengatur ini. Sehingga ada tatanan yang lebih rapi lagi. Dalam membuat spot selfie ada aturan yang jelas yang bisa dilakukan.
Spot selfie semua orang bisa membuatnya dan harusnya sudah ada aturan yang mengatur hal ini. Ada hal yang seharusnya diatur lagi oleh pemerintah, mungkin saja standar bahan bangun spot dan harga masuk spot selfie.
Spot selfie memang sedang trend, tidak hanya di bali. Namun di Bali spot selfie menjadi lebih marak karena setiap desa memiliki spot yang indah. Dan bagaimana dengan persaingan antara satu spot dengan spot lain? Bisa jadi tidak sehat dalam bersaing.