Upaya Penanganan Sampah Plastik di Badung Membuahkan Hasil

Sampah plastik menjadi permasalah utama di Kabupaten Badung. Sektor pariwisata di Kabupaten Badung merupakan tertinggi di wilayah Bali. Tak heran jika butuh banyak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) untuk menampung berbagai macam sampah dari perhotelan, resort, restoran, dan sebagainya. Dari berbagai macam sampah yang ada, ternyara sampah plastik menjadi permasalahan utama yang susah untuk diselesaikan.

Meski demikian banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Badung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya inovasi Gojek Sampah Plastik (Gotik). Inovasi ini telah dilakukan sejak 2016.

Dengan profram Gotik tersebut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten badung mengaku dapat menekan Tempat pembuangan Sampah liar. Dari 120 TPS yang ada menjadi 75 TPS.

Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan mengungkapkan bahwa progam Gotik menjadi solusi untuk menangani permalahan sampah plastik di Kabupaten Badung. Sampah-sampah yang sudah terkumpl akan dibagi menjadi dua, yaitu organik dan unorganik. Sampah unorganik berupa botol plastik, kaleng, serta sampah yang dapat didaur ulang lainnya akan dijual ke pengepul. Sementara sampah organik akan diolah menjadi pupuk.

Eka menambahkan bahwa dengan cara tersebut pihaknya dapat menekan sekitar 700 kg sampah plastik per hari dari jumlah 210 ton sampah plastik per harinya.

Upaya-upaya yang terus dilakukan ini juga untuk mewujudkan Kabupaten Badung agar bebas dari sampah plastik. Program atau jaringan juga harus diperbanyak dan masyarakat Bali harus ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan utama di Kabupaten Badung ini.

Rencananya, Kabupaten Badung akan menyediakan pengolahan sampah disetiap desa. Jadi penanganan sampah akan dibuat aturan di desa setempat.

Adapun beberapa pelatihan yang harus dipersiapkan untuk masyarakat agar dapat mengelola sampah secara maksimal. Bahkan akan dilakukan pelatihan untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan dengan bahan sampah plastik.