Sambut Investor Tiongkok Investasi di NTT

Investor Tiongkok melirik dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur untuk dijadikan tempat yang tepat berinvestasi. BKPMD NTT menilai saat ini waktu yang tepat untuk investasi di NTT, investor tiongkok tersebut ingin mengembangkan investasinya di bidang budidaya mutiara.

Dua pulau yang cocok untuk lokasi investasi di NTT dalam bidang budidaya mutiara yaitu berada di Pulau Konga, Flores Timur serta sebuah pulau di Manggarai Barat. Chen Haijun itulah perusahan Tiongkok yang akan investasi di NTT 2018. Investor dimaksud bahkan sudah dua kali melakukan survei di dua lokasi.

Mereka akan garap duluan di Alor. Rencananya, mereka akan turun dengan tim ahlinya untuk melakukan pemetaan guna menentukan titik-titik yang akan digarap. Samuel Rebo selaku BKPMD NTT mengatakan, 90% sudah ada pembicaraan dengan Pemerintah Provinsi NTT soal rencana itu karena memang sudah ada juga kesepakatan dari perusahaan asal Tiongkok untuk membantu masyarakat di daerah sekitar pabrik budidaya mutiara.

Pemerintah NTT sendiri sangat mendukung rencana itu karena akan membantu meningkatkan nilai investasi di NTT lanjutnya. Samuel menambahkan Pemerintah Provinsi NTT saat ini sementara menyiapkan berbagai informasi yang dibutuhkan, serta telah menghubungi investor tersebut untuk segera mengajukan izin ke BKPM RI.

Samuel melanjutkan, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan investasi mutiara di provinsi berbasiskan kepulauan itu segera ditindaklanjuti oleh investor dari China. Sebagai ketertarikan atas investasi di NTT tersebut Pemerintah Provinsi NTT akan memback up untuk pengurusan izin di Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta.

Menyinggung soal izin investasi, Semuel mengaku, pihaknya kini sedang mereview SOP terkait penertiban izin. Terutama untuk memperbaiki durasi waktu sehingga diharapkan ada percepatan dalam pengurusan izin. “Kalau sebelumnya bisa sampai dua minggu atau tiga minggu, kita usahakan untuk percepat,” katanya.

Terpisah, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam rapat koordinasi daerah yang membahas mengenai strategi pengendalian inflasi tahun 2018, juga meminta kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP NTT untuk memberikan kemudahan dalam pengurusan izin investasi.

Ia mengatakan kunjungan delegasi bisnis ke negeri Tirai Bambu itu merupakan kesempatan berharga karena pihaknya bisa bertemu dan mempromosikan secara langsung berbagai potensi investasi di provinsi setempat kepada para pengusaha di China.