Di tahun 2018 ini diperkirakan investasi asing yang masuk ke Indonesia lebih banyak didominasi oleh investasi di sektor properti dan pembangunan kawasan industri.
Sektor investasi properti dan kawasan industri memang terlihat mengalami lonjakan di tahun 2018, banyak investor yang mulai menanamkan modalnya di kedua sektor investasi ini. Bukan tanpa sebab, kedua sektor ini menjadi sektor unggulan di Indonesia setelah investasi pertambangan.
Berdasarkan data dari BKPM, lima besar realisasi investasi kuartal II/2018 adalah sektor pertambangan sebesar Rp28,2 triliun naik 16%, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp25,6 triliun atau 14,6%, sektor listrik, gas, dan air sejumlah Rp 20,8 triliun naik 11,8%, sektor industri makanan sebesar Rp17,2 triliun atau 9,8%, dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran merealisasikan Rp15,8 triliun atau 8,9%.
Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi melihat tren investasi makin besar. Namun kebanyakan investor tidak mau gegabah dalam membeli asset, mereka terlihat sangat berhati-hati. Salah satu yang bertumbuh adalah pergudangan yang juga sebenarnya masuk dalam kategori pengembangan kawasan industri.
Alin Tranghanda selaku CEO Indonesia Property Watch menyebutkan bahwa realisasi investasi asing untuk sektor properti saat ini di kuartal II tahun 2018 memang lebih tinggi dibandingkan dalam periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan investasi asing di sektor properti tak bisa telepas dari beberapa kebijakan pemerintah memangkas peraturan dan perizinan yang rumit menggantinya dengan sistem lebih mudah yaitu one single submission (OSS).
Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi memang naik tipis atau berkisar 3%. Minat investor asing sekarang lebih tertarik dengan investasi rumah vertical daripada rumah tapak.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) anjlok 12.9% dibandingkan periode yang sama pada 2017 lalu. Sementara itu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) kuartal II/2018 ini mencapai 32,1%. Pasalnya, kedua angka ini membuat kenaikan investasi pada triwulan II/2018 hanya mencapai 3,1%.