Investasi di Indonesia Jadi Incaran: Lahan Basah dan Subur untuk Semua Bisnis Skala Internasional

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 5 persen pada tahun ini. (Okezone.com)

Investasi di Indonesia tengah ramai menjadi pemberitaan di berbagai media. Indonesia masih menjadi magnet bagi para investor dikarenakan perkembangan ekonomi yang menjanjikan dan peluang pertumbuhan yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt dalam HSBC Summit 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal Rabu (11/11/23). Menurut Francois, survei HSBC Global Connections baru-baru ini menegaskan bahwa Indonesia adalah “lahan subur” bagi investasi. Dalam pidatonya, Francois menekankan bahwa Indonesia adalah target utama bagi bisnis internasional yang ingin memperluas kehadirannya di ASEAN.

Investasi di Indonesia memiliki keunggulan dikarenakan pasar domestik yang besar, dengan populasi mencapai 270 juta jiwa dan lebih dari 60 juta jiwa kelas menengah. Hal ini membuat sepertiga dari bisnis internasional yang beroperasi di Indonesia tertarik dengan peluang pertumbuhan yang ditawarkan oleh pasar ini. Francois menjelaskan bahwa Indonesia menawarkan peluang pertumbuhan jangka menengah yang signifikan, terutama dalam sektor manufaktur. Sektor ini mencakup pengolahan logam, baterai, dan bahkan kendaraan listrik (EV).

Selain itu, dia mengidentifikasi tiga “mesin” utama yang akan mendorong perekonomian Indonesia: penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI), digitalisasi, dan keberlanjutan (sustainability). Menurut Francois, Indonesia memiliki stabilitas politik yang tinggi dan pemerintahan yang mendukung investasi. Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi signifikan untuk menarik lebih banyak FDI.

Francois juga mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan akan mencapai sekitar 5 persen pada tahun ini. Selain itu, dia menyoroti peluang yang muncul dari konsumen dan ekosistem kendaraan listrik (EV) pada tahun depan, yang akan lebih menggairahkan pertumbuhan ekonomi.

Namun, Francois juga mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan jika berinvestasi di Indonesia yang harus diatasi, termasuk dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Integrasi standar ESG (environmental, social, and governance) dalam pengambilan keputusan investasi juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi. Meskipun ada hambatan, Francois percaya bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi investor internasional yang mencari peluang pertumbuhan dan keberlanjutan.

Demikian informasi mengenai alasan maraknya berbagai perusahaan asing yang masuk dan berinvestasi di Indonesia. Untuk berita seputar ekonomi dan investasi lainnya hanya di Benoanews.com.