The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat telah memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 0,25 persen pada Rabu (23/3) dalam upaya untuk mengendalikan inflasi dan mencegah pertumbuhan ekonomi yang berlebihan. Keputusan ini merupakan yang pertama dalam tiga tahun terakhir dan memproyeksikan dua kali suku naik bunga pada tahun 2023.
Dalam proyeksi The Fed, pertumbuhan ekonomi AS akan terus berlanjut pada tahun 2023 meskipun dengan laju yang lebih lambat dari tahun sebelumnya. Namun, bank sentral ini juga memperkirakan adanya ketidakpastian terkait pandemi COVID-19 dan ketidakpastian geopolitik global. Kenaikan suku bunga The Fed ini memicu penurunan harga saham di bursa efek Amerika Serikat, tetapi juga dapat menarik investor ke pasar keuangan Amerika Serikat yang dianggap sebagai salah satu investasi yang stabil.
Namun, kenaikan suku bunga The Fed ini juga dapat berdampak pada negara-negara lain yang memiliki ketergantungan ekonomi terhadap Amerika Serikat, seperti Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengantisipasi dampak dari suku bunga The Fed yang naik dan memperkuat stabilitas ekonomi negara.
Meskipun suku bunga The Fed naik, ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan mencegah pertumbuhan ekonomi yang berlebihan, hal ini juga menunjukkan kepercayaan The Fed terhadap perekonomian Amerika Serikat. Investor dan pelaku pasar dapat mengambil peluang dari situasi ini dengan melakukan analisis risiko yang tepat dan memanfaatkan peluang investasi yang tersedia.
Seiring dengan kenaikan suku bunga The Fed, bank sentral Amerika Serikat juga menaikkan proyeksi inflasi menjadi 2,4 persen pada tahun 2023, dari sebelumnya 2,2 persen. Namun, The Fed menyatakan bahwa kenaikan inflasi ini bersifat sementara dan diyakini akan kembali stabil pada jangka panjang. Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga dapat mempengaruhi kebijakan moneter di negara lain, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia perlu melakukan antisipasi dan koordinasi dengan bank sentral lainnya guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.