Investasi di Jawa Timur Melonjak 31,5%: Prestasi Luar Biasa Tercapai

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pencapaian investasi di Jawa Timur tersebut melampaui target RPJMD dan bahkan melampaui target nasional. (suarasurabaya.net)

Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia merilis data investasi di Jawa Timur yang mencapai prestasi luar biasa pada Rabu (24/01/24). Realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) pada Triwulan IV 2023 mencapai Rp45,0 triliun, sedangkan secara kumulatif, investasi di Jatim periode Januari-Desember 2023 mencapai Rp145,1 triliun.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pencapaian investasi di Jawa Timur tersebut melampaui target RPJMD dan bahkan melampaui target nasional. Realisasi investasi tahun 2023 meningkat 31,5 persen secara year on year (y-o-y), dengan PMA tumbuh 56,3 persen dan PMDN 14,7 persen.

Dalam konferensi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Khofifah mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian tersebut. Ia menekankan bahwa realisasi investasi tahun ini menciptakan lapangan kerja untuk 236.769 orang, termasuk 1.284 tenaga kerja asing dan 235.485 orang tenaga kerja Indonesia.

Prosentase kontribusi PMA dan PMDN terhadap realisasi investasi Jatim di tahun 2023 berturut-turut sebesar 48,4 persen dan 51,6 persen. Gubernur Khofifah menekankan bahwa peluang investasi di Jawa Timur terbuka lebar baik untuk investor luar negeri maupun dalam negeri.

Selain itu, lonjakan realisasi investasi tahun ini disebabkan oleh tingginya proyek hilirisasi yang mencapai Rp52,1 triliun atau setara dengan 35,9 persen dari total realisasi investasi tahun 2023. Proyek hilirisasi melibatkan sektor-sektor seperti smelter tembaga, industri kayu, industri kimia farmasi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan beserta industri pengolahannya.

Khofifah menyoroti pentingnya akselerasi pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan, dan aksesibilitas jalan, sebagai penopang pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di luar Jawa. Ini diharapkan dapat menarik investasi di Jawa Timur.

Dalam menghadapi masa depan, Gubernur Khofifah menegaskan fokus utama adalah menjaga dan meningkatkan iklim investasi, khususnya investasi hijau yang berkelanjutan. Dia juga menyoroti penggalian potensi investasi sesuai arahan Kementerian Investasi mengenai peta jalan hilirisasi investasi strategis hingga 2040.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi di Jawa Timur. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Benoanews.Com.