Bali Pulih Karena Investasi Pariwisata

Berbagai kejadian bencana alam seperti Gempa Bumi di Lombok dan Bali, kemudian Letusan Gunung Agung di Bali beberapa waktu yang lalu sempat membuat pariwisata di Bali dan Lombok turun drastis. Padahal diketahui kedua daerah ini mengandalkan pendapatan dari industry pariwisata.

Proses pemulihan masih berlangsung hingga saat ini. Menurut Ricky Darmika Putra selaku Chairman Bali Hotel Association menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk kembali membangkitkan pariwisata di Bali, Lombok dan sekitarnya.

Beberapa bulan lagi Bali akan menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Momen inilah yang seharusnya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kembali membangkitkan pariwisata Bali dan sekitarnya.

Ricky menuturkan, industri pariwisata memang paling terpukul dengan adanya bencana alam yang belakangan terjadi di Indonesia. Hal itu juga dirasakannya, karena hotel miliknya juga mengalami penurunan kunjungan wisatawan. Namun, kalau pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia itu sukses maka dipastikan menjadi faktor positif untuk modal kampanye menarik turis mancanegara.

Hal itu lantaran kalau kepala negara, entah presiden atau perdana menteri dan puluhan pimpinan perusahaan besar saja mau datang ke Bali maka persepsi masyarakat dunia bisa diubah. Pun dengan kekhawatiran turis mancanegara yang ingin ke Bali, namun tertunda akibat adanya bencana alam bisa diatasi.

Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) Bali, I Ketut Ardana menuturkan, adanya kegiatan berskala besar di Pulau Bali menjadi ajang bagi pelaku industri pariwisata untuk meraup potensi keuntungan. Dia memperkirakan, sekitar 15 ribu peserta dan delegasi IMF-Bank Dunia akan hadir menyemarakkan acara tersebut.

Jika pertemuan ini berlangsung dengan baik dan sukses maka bisa dipastikan lokasi sekitar Bali akan mendapatkan dampak positif juga. lokasi wisata alam eksotis yang ada di Pulau Lombok bahkan hingga Banyuwangi di Jawa Timur juga bisa ikut mendapatkan keuntungan kalau bisa memanfaatkan peluang yang ada.

Namun untuk semua itu butuhlah modal yang tidak sedikit. Perlunya investor untuk terjun dalam investasi pariwisata sangat diharapkan agar industri pariwisata mampu menyongsong gelaran IMF-World Bank dengan maksimal dan membawa keuntungan bagi mereka.