Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) bersama Federasi Industri Taiwan (CNFI) menyelenggarakan Forum Investasi yang bertajuk “Indonesia-Taiwan Industrial Colaboration Forum (ITICF)”, 6 Agustus 2018, Jakarta. Forum Investasi Colaborasi Indonesia Taiwan tersebut diapresiasi oleh Kementrian Perindustrian Indonesia.
Dari forum investasi tersebut banyak memberikan ide dan inspirasi termasuk bentuk investasi dalam implementasi model bisnis digital bertujuan memajukan dan meningkatkan daya saing Industri pada kedua Negara di era 4.0 saat ini.
Seusai forum investasi digelar, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII), I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan melihat dari neraca perdagangan Indonesia surplus terhadap Taiwan. Namun, ada kesempatan besar dalam meningkatkan neraca perdagangan Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya industri.
Forum investasi ITICF dihadiri 500 orang dengan mengundang pihak pemerintah dan pelaku industri dari Taiwan dan Indonesia itu membahas beberapa peluang kerja sama ekonomi bilateral ke depannya, seperti peningkatan kerjasama teknik melalui pertukaran tenaga ahli serta training, penjajakan promosi investasi serta kolaborasi industri, dan penjajakan kerjasama lainnya yang menjadi keandalan kedua negara.
Taiwan dalam forum investasi tersebut tengah menjajaki peluang kerjasama dengan Indonesia berfokus pada sektor manufaktur untuk memperkuat perekonomian keduanya. Seperti industri perkapalan, pengolahan logam, ICT & amp, Smart City, dan teknologi bahan pangan adalah sektor yang potensial untuk dikolaborasikan.
Pada tahun 2017, total perdagangan kedua negara mencapai USD7,4 miliar dan Taiwan berada di peringkat ke-11 sebagai mitra impor maupun ekspor perdagangan global Indonesia. Sementara itu, penanaman modal langsung Taiwan di Indonesia sekitar USD397 juta menjadikan Taiwan sebagai investor urutan ke-14 terbesar Indonesia. Sedangkan, jumlah investasi langsung Indonesia di Taiwan sebesar USD32,2 miliar.
Tersedianya kawasan industri terintegrasi, termasuk yang ada di luar Jawa, merupakan potensi investasi besar bagi Taiwan. Apabila dilihat dari potensi sektor manufaktur dengan karakteristik kawasanindustri, misalnya perusahaan perkapalan berpeluang untuk berinvestasi di kawasan industri JIIPE Gresik atau di Tenggamus. Sedangkan, produsen pengolahan makanan dan bioteknologi, bisa beroperasi di kawasan industri Kendal, Batamindo atau Sei Mangkei.