PLTA Kayan, Bagian dari Proyek Strategis Nasional

PLTA Kayan merupakan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia.

Pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara dapat menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt. Hal tersebut membuat PLTA Kayan adalah penghasil listrik terbesar di wilayah ASEAN.

PLTA Kayan Salah Satu Prioritas Pembangunan Nasional

Pembangunan PLTA Kayan juga menjadi salah satu proyek strategis nasional dan diharapkan dapat menopang perekonomian Indonesia ke depannya. Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat (16/8/2019) menjelaskan jika pembangunan PLTA Sungai Kayan dibangun di atas lahan 12.000 hektar.

“Pembangunan ini diinisiasi oleh PT Kayan Hydro Energy yang digagas sejak 2009. Pada 31 Oktober 2018, ditandatangani kontrak kerja sama di ruangan ini (KSP) antara PT Kayan Hydro Energy dengan China Power dan hari ini dilanjutkan penandatangan pelaksanaan proyek,” kata Irianto.

PLTA Kayan sendiri akan dibangun sebanyak lima tahapan bendungan. Bendungan pertama akan menghasilkan listrik 900 megawat, bendungan kedua 1.200 megawat, bendungan ketiga dan keempat 1.800 megawat, dan bendungan kelima 3.200 megawat.

Gambar PLTA. Pembangunan PLTA Kayan adalah salah satu proyek strategis nasional (birukuning.com)

Bendungan pertama hingga kelima PLTA Kayan akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawat. Kapasitas tersebut sekaligus menobatkan PLTA Kayan sebagai pembangkit listrik yang terbesar di Indonesia, bahkan Asean.

Perlu diketahui, saat ini rekor PLTA dengan kapasitas terbesar adalah PLTA Sungai Asahan yang menghasilkan listrik sebesar 600 megawat. Irianto juga mengungkapkan jika pembangunan PLTA Kayan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional.

Pembangunan PLTA Kayan adalah realisasi atas Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018, sehingga perkembangan pembangunan PLTA tersebut secara periodik akan dilaporkan kepada Presiden RI.

“Hubungan dengan KSP yang dipimpin Pak Moeldoko adalah tugas beliau untuk mengawasi, mengevaluasi dan mencegah adanya hambatan-hambatan. Beliau sudah menugaskan salah satu deputi untuk terus memonitor proyek pembangunan ini,” ujarnya.

Terkait dengan pelaksanaan proyek strategis nasional, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan jika terdapat tiga proyek strategis nasional di Kalimantan Utara.

Ketiga proyek strategis tersebut meliputi pembangunan PLTA Kayan, pembangunan pelabuhan, dan pembangunan kawasan industri. “Jadi tiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” ungkap Moeldoko.

Pembangunan PLTA Kayan dan proyek strategis lainnya, menurut Moeldoko akan dikawal. Moeldoko juga mengapresiasi Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie lantaran sudah mengusulkan dan memperjuangkan pembangunan PLTA di wilayahnya.