Prospek Sido Muncul yang Optimis Terhadap Prospek Bisnis di Tahun 2023

Segmen jamu herbal dan suplemen menopang penjualan Sido Muncul senilai Rp2,63 triliun. (Medkom.com)

PT Sido Muncul Tbk dan entitas anaknya merilis laporan kinerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Emiten jamu herbal ini berhasil meraup laba bersih senilai Rp1,1 triliun atau turun 12,3 persen yoy dari Rp1,26 triliun dari tahun 2021. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan penjualan anjlok 3,86 persen, dari Rp4,02 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp3,86 triliun di tahun 2022.

Manajemen Sido Muncul menyampaikan penurunan dipengaruhi beberapa faktor, seperti normalisasi permintaan dari basis tinggi pada tahun 2022 karena penyebaran varian Delta, inflasi tinggi yang mempengaruhi daya beli pelanggan tahun ini, serta kenaikan harga bahan baku.

“Pada lintasan jangka panjang, SIDO masih membukukan pertumbuhan CAGR pada laba bersih sebesar dua digit selama 4 tahun terakhir. SIDO tetap menjaga posisi keuangan yang sehat dengan posisi kas bersih dan rasio pembayaran dividen yang tinggi di atas 90 persen, dan ini menunjukkan betapa sehatnya kinerja bisnis Perseroan,” kata manajemen SIDO dalam rilis keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 10 Februari.

Segmen jamu herbal dan suplemen menopang penjualan Sido Muncul senilai Rp2,63 triliun, disusul oleh makanan dan minuman senilai Rp1,08 triliun dan farmasi senilai Rp143 miliar. “Hampir seluruh penjualan dilakukan dengan pelanggan yang berlokasi di Indonesia,” lanjut manajemen. Beban pokok penjualan menurun 1,8 persen sebesar Rp1,7 triliun. Emiten Sido Muncul ini mencatatkan total aset senilai Rp4,08 triliun, naik tipis 0,3 persen dari Rp4,06 triliun di tahun 2021.