Gelombang Panas Ancam Kemajuan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan di India

Masyarakat miskin berpenghasilan rendah di India menjadi pihak yang paling terdampak oleh gelombang cuaca panas. (KlikDokter.com)

Gelombang panas tengah melanda berbagai belahan di dunia. India, sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia, telah menempuh jalan yang panjang untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun, masalah yang dihadapi oleh India saat ini adalah gelombang panas yang semakin sering dan intens. Gelombang panas telah berdampak negatif pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh University of Cambridge, menunjukkan bahwa gelombang panas akan menghambat kemajuan India dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk pengentasan kemiskinan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa gelombang panas memiliki dampak kritis pada negara tersebut, termasuk pemadaman listrik, peningkatan debu dan polusi udara, serta percepatan pencairan gletser di utara India.

Masyarakat miskin berpenghasilan rendah di India menjadi pihak yang paling terdampak oleh gelombang panas ini. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa gelombang panas akan memiliki konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada populasi berpenghasilan rendah di India.

Kondisi di ibu kota New Delhi menjadi salah satu contoh yang paling terlihat. Dengan urbanisasi yang cepat, ibu kota tersebut memiliki aktivitas konstruksi tinggi yang melibatkan tenaga kerja berpenghasilan rendah. Pekerja-pekerja ini menjadi pihak yang paling berisiko terkena dampak gelombang panas.

Pada pertengahan abad ini, 70 kota di India diperkirakan akan memiliki lebih dari 1 juta penduduk. Panas ekstrem akan menjadi ancaman bagi keamanan energi dan kesehatan populasi yang padat tersebut. Gelombang panas juga akan membalikkan kemajuan dalam ketidaksetaraan dan pengentasan kemiskinan.

Sejak 1992, lebih dari 24.000 orang tewas akibat gelombang panas di India. Dampaknya diperkirakan semakin parah karena gelombang panas semakin sering, intens, dan mematikan akibat krisis iklim. Pada tahun lalu, India mengalami gelombang panas yang membakar di mana sebagian negara mencapai lebih dari 49°C. Kemudian pada tahun 2022, negara tersebut mengalami cuaca ekstrem pada 242 dari 273 hari antara Januari dan Oktober 2022.

Dalam jangka panjang, proyeksi menunjukkan bahwa gelombang panas India dapat melewati batas kelangsungan hidup manusia sehat yang beristirahat di tempat teduh pada tahun 2050. Diperkirakan ada penurunan kapasitas kerja di luar ruangan sebesar 15% pada siang hari karena panas ekstrem pada 2050.