Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap acara G20 dapat memicu pertumbuhan wisatawan asing di Bali. Sementara target wisatawan lokal mencapai 7 juta orang.
“Jadi keseluruhan mungkin hampir sembilan juta, yang akan ditingkatkan adala lama di Bali dan jumlah belanja berkualitas,” ungkap Sandiaga Uno.
Menurutnya Pulau Bali secara global sedang dalam ancaman krisis pangan dan energi akibat pandemi Covid19 sehingga pihaknya menggunakan spirit kewirausahaan menargetkan 1,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara ketika pagelaran G20 berlangsung November mendatang.
Untuk menunjang target tersebut pemerintah akan mengerahkan 400 UMKM yang diakomodasi di 40 Hotel tempat delegasi G20 menginap.
“Bali memang menjadi top of mine dengan era digital marketing, kita promosi, di tengah anggaran promosi menurun, kita gunakan spirit kewirausahaan. Target 1,5 juta mengarah kepada kuantitas sebelum krisis. Sehingga dapat membuka peluang ekonomi dan kera, khususnya peluang kerja sektor wisata dan ekonomi kreatif di Bali,” ungkap Sandiaga Uno.
Di sisi lain, harga tiket pesawat yang melambung tinggi menjadi faktor menurunnya jumlah wisatawan ke Bali. Ini terjadi karena jumlah penerbangan menuju Bali masih sedikit. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah yang signifikan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengungkapkan bahwa target 1,5 juta wisatawan mancanegara ini asumsi jika pesawat terbang setiap hari.
“Itukan proyeksi, moga-moga bisa sampai dua juta ya, kita proyeksikan, tidak hanya Bank Indonesia ya, Bappenas dan UNDW. 2023 belumlah, kemungkinan 2024 bisa kembali normal,” ungkapnya.