Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melampaui Negara-Negara Tetangga: Vietnam, AS, dan Singapura

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan negara maju, termasuk Amerika Serikat (AS) hingga Singapura. (DCFX.com)

Pemerintah Indonesia menunjukkan optimisme tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi negara ini pada tahun 2023. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan upaya akan terus dilakukan untuk mencapainya, terutama di kuartal ketiga.

Dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian pada Senin (7/8/2023), Airlangga Hartarto menyebut bahwa belanja pemerintah akan menjadi salah satu kunci utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023. Kementerian dan Lembaga di sektor infrastruktur serta program padat karya, seperti pertanian, akan digenjot untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kuartal III menjadi fokus utama kami, terutama dalam meningkatkan belanja pemerintah pada sektor-sektor yang memiliki dampak langsung dan signifikan, seperti infrastruktur dan program padat karya di bidang pertanian. Upaya ini akan memberikan efek yang jelas dan positif,” ungkapnya.

Airlangga juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan negara maju, termasuk Amerika Serikat (AS) hingga Singapura. Pertumbuhan Indonesia yang kuat didukung oleh inflasi yang terkendali, berada pada angka 3%, sesuai dengan target APBN yang berkisar 3% +/- 1%. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling stabil dan positif di tengah dinamika ekonomi global.

Lebih lanjut, tingkat inflasi di Indonesia juga tergolong baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Jerman mengalami inflasi yang tinggi, mencapai 6%, sementara Turki sedang menghadapi hiperinflasi hingga 47%. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar 5,17% secara year to year (yoy) atau dibandingkan kuartal II-2022. Dalam periode kuartalan (qtq), pertumbuhan ekonomi mencapai 3,86%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia pada triwulan II-2023 mencatatkan produk domestik bruto senilai Rp 5.226,7 triliun, dengan harga konstan mencapai Rp 3.075,7 triliun. Optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi motivasi dalam menjalankan kebijakan dan strategi untuk menjaga resiliensi ekonomi di tengah berbagai tantangan global.

Dengan berbagai upaya dan dukungan sektor-sektor kunci, Indonesia berharap dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dan terus menjadi kekuatan ekonomi yang kuat dan stabil di tingkat internasional.