Pelabuhan Tanjung Benoa Siap Disandar Kapal Pesiar

Pelabuhan Benoa saat ini telah dipersiapkan untuk menyambut event tahunan Annual Meeting of IMF and World Bank. Event tahunan tersebut akan berlangsung di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober. Pelabuhan Benoa sidah siap mulai dari jalur dan kedalaman air untuk bersandar kapal pesiar.

Pembangunan proyek di Pelabuhan Benoa sudah dilakukan sejak bulan Februari dan pada bulan Juni pengerukan untuk alur dan kolam dilakukan. Hal ini diungkapkan CEO Pelindo III I Gusti Ngurah Ashkara Danaputra saat mengecek pengerjaan proyek di Pelabuhan Tanjung Benoa.

Menurutnya kedalam alur dan kolam awalnya -8 LWS. Hal ini harus dilakukan pengerukan untuk mencapai kedalam yang dibutuhkan. Kedalaman yang dibutuhkan adalah -12 LWS. Dengan kedalaman -12 LWS maka kapal pesiar dengan ukuran yang besar dapat bersandar di Pelabuhan Tanjung Benoa.

Rencananya kapal pesiar besar dengan kapasitas 5 ribu orang akan bersandar di pelabuhan ini. Kapal pesiar seperti MV Genting Dreams memiliki 330 meter juga dapat bersandar. Dalam rangka menyambut peserta MF dan World Bank maka pembangunan Pelabuhan Benoa dibutuhkan agar kapal-kapal peserta dapat bersandar.

Dalam proses pengerukan Pelabuhan Benoa, Pelindo III bekerja sama dengan Van Oord, yakni perusahaan yang berasal dari Belanda yang memang berkompetn dalam bidang kemaritiman.

Agar dapat sesuai target, setiap hari terdapat 2 cycle yang dilakukan Van Oord dengan 1 cycle selama 12 jam. Untuk 1 cycle dibagi dalam 7 jam pengerukan, 2 jam dumping, dan sisanya untuk istirahat.

Hingga akhir Agustus, pengerukan alur dan kolam yang dilakukan Van Oord akan rampung. Selain alur dan kolam, pengerukan tersebut juga dilakukan di dermaga sebelah timur dengan luas 878 meter persegi.

Sebetulnya pengerukan sudah dilakukan sejak awal untuk penyambutan acara IMF dan Wolrd Bank yakni kolam putar dan kolam-kolam lainnya. Dengan selesainya pengerukan di semua kolam maka Pelabuhan sudah 100 Persen siap menyambut event yang dihadiri berbagai negara tersebut.