BPH Migas Dukung Kebijakan BBM Ramah Lingkungan, Siap Implementasi Kapan?

Regulasi pemerintah harus siap untuk memastikan kebijakan BBM ramah lingkungan dapat dilakukan dengan subsidi atau kompensasi dari pemerintah. (Lifebisnis.org)

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kebijakan BBM ramah lingkungan. Hal ini ditegaskan oleh Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/9).

Yapit menyebutkan bahwa BPH Migas akan menunggu peraturan menteri terkait dan siap mengeluarkan regulasi untuk memastikan kebijakan BBM ramah lingkungan dapat dilakukan dengan subsidi atau kompensasi dari pemerintah.

“Kami (BPH Migas) siap mendukung kebijakan ini. Peraturan-peraturan yang berada di ranah BPH Migas akan kami siapkan agar penyaluran BBM ramah lingkungan menjadi bagian dari BBM bersubsidi,” kata Yapit dalam pernyataannya yang dirilis di Jakarta pada Minggu (22/9).

Dalam kunjungan tersebut, dibahas pula mengenai kesiapan dan ketersediaan BBM rendah sulfur yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060, sesuai dengan ratifikasi Paris Agreement yang telah dilakukan.

Yapit juga mengingatkan badan usaha yang ditugaskan untuk memastikan pasokan BBM tetap stabil, terutama menjelang agenda nasional seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan meningkatkan mobilitas masyarakat secara signifikan.

“Kami harap, proyeksi kebutuhan BBM hingga akhir tahun sudah memperhitungkan agenda nasional tersebut,” ujar Yapit.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris menekankan pentingnya substitusi BBM ke bioenergi seperti biodiesel dan bioetanol. Substitusi ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada impor BBM, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan memperbesar bauran energi baru dan terbarukan di Indonesia.

“Pengembangan bioenergi tidak hanya berkontribusi pada pengurangan impor BBM, tetapi juga mempercepat transisi energi bersih dan rendah karbon, sesuai dengan arah kebijakan global,” ujar Andi Yuliani.

Dengan kesiapan BPH Migas dan komitmen dari berbagai pihak, implementasi kebijakan BBM ramah lingkungan diharapkan dapat berjalan lancar dan memberi kontribusi nyata terhadap upaya Indonesia mencapai target emisi nol bersih. Demikian informasi seputar kebijakan BBM ramah lingkungan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Benoanews.Com.