Pengusaha Keturunan Tionghoa yang Sukses di Indonesia

Menjadi seorang pengusaha sukses memang diperlukan kerja keras dan kreatif dalam mengembangkan bisnisnya menjadi besar. Untuk memulai usaha dari nol, hal yang diperlukan adalah dengan melihat peluang bisnis apa yang ada di sekitar Anda atau sesuatu yang dibutuhkan banyak orang.

Meski banyak orang menganggap bahwa untuk memulai sebuah bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi hal ini tidak berlaku untuk tiga orang pengusaha di bawah ini. Mereka merupakan pengusaha keturunan Tionghoa yang memang memiliki tradisi keahlian dalam mengatur keuangan.

Eka Tjipta Wijaya

Pengusah keturunan Tionghoa ini merupakan pemiliki Sinarmas dan meruapakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Padahal jika melihat background pendidikannya, Eka Tjipta Wijaya hanya lulusan SD.

Ketika umur 11 tahun Eka pindah ke Indonesia dan menetap di Kota Makassar. Saat masih muda Eka kerap menjalankan bisnis dengan cara menjual gula, biskuit, dan sebagainya. Bisnis tersebut dijalani hingga akhirnya ia menjadi pengusaha sukses di Indonesia.

Tahir

Pengusaha sukses di Indonesia ini memiliki nama asli Ang Tjoen Ming dan merupakan pendiri Mayapada Group. Bisnisnya mulai dilakukan dengan menual becak yang merupakan warisan dari orang tuanya. Namun saat itu ia mendapatkan beasiswa untuk sekolah bisnis di Singapura.

Saat kuliah ia juga menjalankan bisnis yakni dengan menjual pakaian dan sepeda produk Singapura. Naluri bisnis impornya berkembang sehingga di usianya yang ke 35 ia melanjutkan kuliahnya di Amerika.

Setelah bisnis pakaian, Tahir kemudian memberanikan diri untuk bisnis perbankan, kemudian dealer mobil, garmen, dan di bidang kesehata Saat ini Tahir masuk dalam orang terkaya di Indonesia.

Liem Seeng Tee

Orang keturunan Tionghoa yang sukses menjalankan bisnis di Indonesia selanjutnya adalah Liem Seeng Tee. Ia adalah perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yakni HM Sampoerna.

Sebelum menjadi pengusaha sukses, ia merupakan imigran dari Cina yang datang ke Indonesia pada 1858. Saat kecil, Liem sudah terbiasa hidup mandiri dan pernah berjualan makanan ringan di kereta. Saat dewasa ia mulai mencoba melinting rokok dan menjualnya.

Bisnis tersebut berkembang setelah ia mampu membeli pabrik rokok yang mau bangkrut dengan harga murah. Produk yang diproduksi seerti Dji Sam Soe hingga sekarang masih ada di pasaran.