Permintaan perhiasan emas dengan desain cincin dan kalung sangat banyak diminati di Bali. Potensi pasar emas di Bali memang yang besar. Hal ini terlihat dari gerai toko perhiasan yang banyak bermunculan di wilayah Bali salah satunya adalah toko perhiasan Goldmart.
Menurut General Manager Goldmart, Sjarkowi Hanafi mengungkapkan jika permintaan emas di Bali pada tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Selain itu, penjualan produk perhiasan emas yang banyak diminati adalah dikisaran harga menengah.
Harga dikisaran Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per item lebih banyak dicari. Perhiasan emas tersebut berupa cincin dan kalung. Sedangkan kadar emas yang banyak dicari konsumen di Bali adalah 3-5 gram per itemnya.
Melihat peminat yang cukup banyak maka golongan menengah Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat potensial bagi perhiasan nasional.
Menurut Kemenperin, harus ada upaya terobosan untuk mendorong pertumbuhan industri perhiasan. Hal ini dapat menjadi salah satu penghasil devisa ekspor yang cukup besar. Kemenperin juga telah melakukan beberapa langkah strategis mendorong pertumbuhan industri perhiasan.
Selain itu, para pelaku usaha juga harus mendapatkan bimbingan teknis serta pendampingan desain. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta dapat meningkatkan mutu dan pemanfaatan teknologi.
Kemenperin juga akan melakukan strategi terkait dengan bahan baku industri perhiasan. Diantaranya adalah mengusulkan untuk adanya penurunan tarif Bea Masuk MFN intan kasar dan intan yang telah diasah pada Kementerian Keuangan.
Jika tarif bea cukai masuk MFN intan kasar dan intan yang telah diasah menjadi 0 persen tentu akan mampu membuat industri perhiasan di Indonesia menjadi lebih berdaya saing. Strategi lain adalah melaukan inisiasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar produk perhiasan Indonesia tidak terkena biaya masuk negara tujuan ekspor.
Dengan melihat peningkatan penjualan perhiasan emas maka untuk kedepannya pengusaha emas harus lebih inovatif lagi dalam membuat produk-produk yang menarik. Selain itu, kualitas harus terus ditingkatkan karena Bali merupakan wilayah potensial untuk produk perhiasan emas.