Percepatan pembangunan infrastruktur guna mendukung KTT G20 Bali dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebagai tuan rumah perlu dilakukan renovasi berbagai infrastruktur dan fasilitas di Bali agar acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 -16 November 2022 mendatang dapat berjalan dengan lancar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengarakan bahwa tema KTT G20 tahun 2022 nanti akan mengusung tema besar yakni recover together, recover stronger.
“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ungkap Menteri Basuki.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR meliputi rehabilitas Waduk Muara Nusa Dua yang hingga kini progres pembangunan sudah mencapai 12,33% dan pembangunan Embung Sanur di Denpasar yang sudah mencapai 2,27%.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menata Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang berada di kawasan Waduk Muara Nusa Dua untuk digunakan sebagai showcase mangrove. Untuk progres pengerjaan sudah mencapai 9,28%.
Dalam rangka persiapan presidensial Indonesia dalam KTT G20, proses pengerjaan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai meliputi gerbang masuk, monumen G20, area plaza, beji, watilan, jalur, tracking mangrove, area persemian, area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), menara padang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan area parkir di sekitar Waduk Muara.
Menteri Basuki juga menambahkan bahwa dukungan infrastruktur dilakukan dengan melakukan preservasi jalan dan jembatan sebanyak 9 ruas yang terbagi dalam 2 paket pekerjaan.
Paket pertama terdiri dari prevervasi jalan dan jembatan 7 ruas dengan panjang 22 km. Sedangkan paket kedua yakni peningkatan jalan Sp. Siligita – Kempinski dan showcase mangrove dengan panajng 6,5 km.
Target dari pembangunan infrastruktur guna menyambut KTT G20 Bali tersebut selesai pada September 2022.