Upacara palebon permaisuri Raja Denpasar IX, almarhum Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan digelar, Rabu (14/11).
Berlangsung khidmat, iring-iringan panjang pengusung bade pun tampak mengular dari mulai depan Puri Agung Denpasar sampai di areal Patung Catur Muka.
Sementara sisi kanan dan kiri sepanjang puri menuju setra Badung, tampak ribuan masyarakat menyaksikan keberangkatan layon (jenazah) dari permaisuri raja.
Layon (jenazah) diberangkatkan dari puri pada pukul 12.05 menuju Patung Catur Muka menggunakan jempana lelunga
Putra pertama almarhum, AA Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, mengatakan usai memutar di patung Catur Muka, layon akan dinaikkan ke bade setinggi 18 meter.
“Kemudian nanti setiba di setra (kuburan) upacara akan dipuput oleh dua sulinggih,” terangnya.
Adapun dua sulinggih tersebut terdiri atas, Ida Pedanda Buda Jelantik Lila Arsa dari Griya Taman Sukawati, dan Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari, Tegal.
Prosesi palebon itu juga sudah berlangsung sejak pagi yang diawali dengan pamelaspasan bade dan lembu. Selanjutnya menjelang siang hari, persiapan palebon dengan mengarak bade mulai dilakukan yang diusung oleh ratusan krama.
Seperti diketahui, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan lebar (wafat) pada 17 Oktober lalu.
Ia wafat di usia 74 tahun karena sakit diabetes melitus.
Almarhum meninggalkan suami, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, dan lima putra dan putri.
Mereka adalah Dr. A.A.Ngurah Agung Wira Bima Wikrama,ST.,M.Si., A.A.Sagung Istri Ratih Isyana Dewi,S.Pi., A.A.Ngurah Agung Astikaningrat,S.Pi., A.A.Ngurah Mayun Wiraningrat,SE., dan A.A.Ngurah Alit Putra,SE.