General Motors (GM) dikabarkan akan melakukan PHK terhadap ratusan pekerja kontrak penuh waktu di pusat tekniknya di pinggiran Detroit, Amerika Serikat (AS). Pemutusan hubungan kerja itu dilakukan sebagai upaya terbaru oleh pembuat mobil AS itu untuk merampingkan operasi. Kontraktor yang kehilangan pekerjaan berada dalam pengembangan produk global di lokasi seperti perusahaan Warren Tech Center.
Pada Maret lalu, General Motors melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya demi penghematan biaya besar-besaran dalam rangka transisi ke kendaraan listrik. Kini, GM kembali melakukan PHK terhadap ratusan pekerja kontrak penuh waktu sebagai langkah untuk merampingkan operasinya.
Chief People Officer GM Arden Hoffman mengumumkan dalam sebuah memo internal bahwa PHK akan dilakukan kepada sejumlah eksekutif global dan karyawan yang dirahasiakan. Meski demikian, GM belum merinci berapa banyak jumlah karyawan yang akan di-PHK.
General Motors Bakal Pangkas US$2 Miliar Selama Dua Tahun Ke Depan dan Sedang Berusaha Menyesuaikan Diri
Dalam laporan keuangannya untuk tahun 2022, GM berencana memangkas US$2 miliar selama dua tahun ke depan. Namun, saat itu CEO General Motors, Mary Barra mengatakan kepada investor bahwa pihaknya tidak merencanakan PHK. Namun, langkah PHK yang diambil oleh GM belakangan ini menunjukkan bahwa upaya penghematan biaya tetap menjadi fokus perusahaan dalam merampingkan operasinya. GM adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia yang terus berusaha menyesuaikan diri dengan industri kendaraan listrik.
Dalam rangka itu, perusahaan telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya pada Maret lalu dan kembali melakukan PHK terhadap ratusan pekerja kontrak penuh waktu saat ini. Meski demikian, General Motors berusaha untuk tetap mempertahankan keberadaannya di pasar otomotif global dengan melakukan upaya-upaya pengembangan kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.