Bangli krisis Air bersih yang dirasakan oleh kurang lebih 3.500 warga Bangli. Akibatnya Warga Dusun Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, harus antre untuk dapatkan pelayanan air bersih dari mobil tangki PDAM.
Kondisi ini disebabkan jaringan PDAM Bangli rusak diterjang banjir bandang. Meski telah ada layanan mobil tangki PDAM, warga setempat lebih memilih membeli air di tempat lain. Alasannya untuk menghindari antrean.
Salah seorang warga, Ibu Dewa, mengaku sudah tiga kali beli air. Sekali beli air sebanyak 1.000 liter. Ibu Dewa lebih memilih beli air karena suplai air PDAM tidak mencukupi. “Harus antre dan kadang jerigen belum penuh terisi air mobil tangki PDAM sudah pindah tempat,” ungkapnya, Selasa (3/7). Dikatakatm yang membutuhkan air banyak, kadang baru beberapa menit berhenti mobil tangki sudah langsung pergi. Sementara warga yang kerja kantoran tidak kebagiaan air karena tidak ikut ngantre.
Krisis air di wilayah Bangli sebagai dampak rusaknya jaringan PDAM di Dusun Cingang, Desa Kayubihi, Bangli, otomatis meresahkan masyarakat. Terlebih krisis air telah terjadi selama sepekan lebih, dan kondisi ini dirasakan oleh 3.500 warga Bangli. Seperti halnya di Banjar Adat Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Ratusan warga di wilayah ini tampak menunggu bantuan air bersih dengan meletakkan tempat penampungan air Seperti ember, panci, gentong, hingga galon. Salah seorang warga sekitar bernama Anak Agung Gede Rai mengungkapkan, krisis air yang terjadi membuat pihaknya bersama 180 warga Banjar Adat Puri Bukit lain, terpaksa mandi di sungai sekitar.
Terpisah, Direktur PDAM Bangli, I Wayan Gde Yuliawan Askara, mengatakan setelah memperbaiki jaringan pipa tranmisi yang terimpa longsor, pendistribusian air lewat mobil tangki difokuskan di Dusun Tambahan. Dalam sehari 10-12 mobil tangki isian 4.000 liter menyuplai air bagi masyarakat di Dusun Tambahan dan sekitranya. Beberapa hari ke depan, kondisi ini masih akan berlangsung mengingat perbaikan jaringan ke wilayah Tambahan baru akan digarap. “Pipa yang akan digunakan baru tiba, kami berupaya segera menyelesaikan perbaikan agar layanan kembali normal,” imbuhnya.