Para pedagang beras di pasar Surabaya mengeluh sulit mendapatkan pasokan beras medium dari Bulog. Kelangkaan beras ini terjadi akibat adanya perubahan dalam sistem distribusi beras yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah telah memutuskan untuk meniadakan sistem penjualan beras eceran oleh Bulog di pasar-pasar tradisional. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari praktik monopoli dan menjaga ketersediaan beras yang merata. Sebagai gantinya, pemerintah memilih untuk menjual beras medium secara online melalui e-commerce dan aplikasi mobile.
Namun, sistem baru ini tidak berjalan dengan lancar. Pedagang beras di Surabaya mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan beras medium dari Bulog. Mereka menyebut bahwa sistem online sulit diakses oleh pedagang kecil dan kurangnya informasi yang diberikan oleh pemerintah.
Selain itu, pedagang juga mengeluhkan harga beras yang lebih mahal dari harga pasaran. Hal ini disebabkan oleh biaya pengiriman dan administrasi yang dikenakan dalam sistem penjualan online. Padahal, pedagang di pasar tradisional biasanya mendapatkan harga yang lebih murah dari Bulog.
Pemerintah seharusnya memberikan sosialisasi yang lebih intensif tentang perubahan sistem distribusi beras. Sosialisasi tersebut harus ditujukan kepada para pedagang pasar dan masyarakat umum, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh internet.
Tidak hanya itu, pemerintah juga harus memperhatikan kebutuhan pasar tradisional yang masih banyak digunakan oleh masyarakat. Sistem distribusi beras online seharusnya tidak mengesampingkan pasar tradisional dan tetap memberikan akses yang mudah bagi pedagang beras kecil.
Ketersediaan beras yang merata dan harga yang terjangkau harus menjadi prioritas utama dalam sistem distribusi beras yang baru. Pemerintah harus mampu mengatasi kendala-kendala yang ada dan memberikan solusi yang tepat untuk kepentingan semua pihak. Pasar tradisional tetap menjadi tempat yang penting bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Pemerintah harus memastikan bahwa sistem distribusi beras baru tidak mengganggu ketersediaan beras di pasar tradisional dan memberikan akses yang mudah bagi pedagang kecil. Kira-kira apakah masalah para pedagang beras di Surabaya ini bakal sampai ke telinga pemerintah dan juga diperhatikan oleh pihak Bulog?