Dikabarkan bahwa pihak Ford Motor Co berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.200 pekerjanya di seluruh Eropa dan memindahkan sejumlah produksi ke Amerika Serikat (AS). Meningkatnya biaya produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan proyeksi perlambatan ekonomi menjadi pemicunya.
PHK Ford Motor Co berencana dilakukan hingga 2.500 karyawan di sektor pengembangan produk dan 700 karyawan administratif, di mana yang paling berpengaruh adalah pekerja di Jerman. Rencana itu sudah diinfokan dalam rapat dewan pekerja pada Senin, 16 Januari.
Serikat Pekerja IG Metall Jerman mengatakan jika PHK tetap dilakukan akan mengganggu produksi Ford di seluruh penjuru Eropa. Pihaknya mengaku akan berjuang untuk menekan rencana tersebut.
“Jika negosiasi antara dewan pekerja dan manajemen dalam beberapa minggu mendatang tidak menjamin masa depan pekerja, kami akan bergabung dalam proses tersebut (PHK). Kami tidak akan menahan diri dari langkah-langkah yang dapat berdampak serius pada perusahaan, tidak hanya di Jerman tetapi juga di seluruh Eropa,” kata IG Metall pada Selasa, 24 Januari.
Ford Motor Co Ambisius Garap Kendaraan Listrik
Juru bicara Ford di Jerman menolak berkomentar. Mengacu pernyataan pada Jumat (20/1), dikatakan bahwa peralihan produksi ke kendaraan listrik memerlukan perubahan struktural. Ford Motor Co tahun lalu mengumumkan investasi US$2 miliar untuk memperluas produksi model serba listrik di pabriknya di Cologne, Jerman. Saat ini pabrik memproduksi Ford Fiesta dengan mesin dan transmisi.
Ford yang mempekerjakan sekitar 45.000 orang di Eropa, merencanakan tujuh model listrik baru di wilayah tersebut. Lokasi perakitan baterai di Jerman dan usaha patungan manufaktur sel nikel di Turki sebagai bagian dari dorongan EV.
Pabrikan otomotif Ford Motor Co asal AS itu sudah memperingatkan pada Juni 2022 lalu bahwa akan ada PHK dalam waktu dekat di pabriknya di Spanyol dan Saarlouis, Jerman. Hal itu karena peralihan ke produksi EV akan membutuhkan lebih sedikit jam kerja untuk merakit mobil.