Dikabarkan bahwa Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyetop Bantuan Langsung Tunai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (BLT UMKM). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi hal ini, menurutnya bantuan itu ditunggu oleh UMKM.
“BLT ini adalah salah satu upaya kepedulian dan keberpihakan (pada) masyarakat, khususnya (masyarakat) menengah dan menengah ke bawah. UMKM sangat terdampak pandemi dan pada saat inflasi kemarin mereka juga mendapat gempuran yang luar biasa,” kata Sandiaga Uno dalam acara ‘The Weekly Brief with Sandi Uno’ secara daring pada Senin, 2 Januari.
Menurut Sandi, sapaannya, BLT UMKM sangat diterima sebagai kebijakan yang populer di masyarakat. Kebijakan ini juga mendapat tanggapan yang positif. “Saya juga diingatkan oleh para pelaku UMKM, bantuan ini sangat ditunggu oleh mereka. Jadi, saya melihat bahwa momen kebangkitan ini masih awal dan harus benar-benar dihitung jika BLT ini dicabut, saya khawatir ini akan mengakibatkan pemulihan sektor, terutama sektor parekraf dan UMKM yang bernaung di bawahnya, bisa terganggu kebangkitannya,” tutur Sandi.
Terakhir, ia berharap BLT untuk UMKM bisa tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu sehingga bisa menyiapkan pariwisata ekonomi dan kreatif era baru yang fokus pada kenaikan kelas para UMKM. “Mudah-mudahan kebijakan atau keputusan nanti, apapun yang dibuat, disosialisasikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pada masyarakat.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) memastikan pemerintah tak akan menggulirkan BLT UMKM atau Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). “Per hari ini, pemerintah merasa UMKM sudah cukup pulih, survive (bertahan), sehingga program hibah BPUM tidak diperlukan lagi,” kata dia di Kemenkop UKM Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Namun, ia menuturkan pemerintah akan tetap bersiaga sembari melihat perkembangan. Jika kondisi ekonomi tak terlalu baik, menurutnya pemerintah bisa melakukan penyesuaian soal BLT UMKM. “Nanti kita coba evaluasi, kalau perkembangannya tidak terlalu bagus ya seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bisa melakukan adjustment (penyesuaian) terhadap program dan pembiayaan,” tutur Teten.