Presiden Joko widodo beberapa hari yang lalu menghadiri acara peringatan hari ulang tahun ke-50 Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Jakarta. Dalam sambutanya Presiden Joko Widodo menantang pengusaha Indonesia untuk ikut aktif dalam pembanguna ekonomi di Indonesia.
Pesan yang coba disampaikan Jokowi di perayaan 50 tahun Kadin Indonesia memang lebih menekankan kepada pengusaha yang nantinya menjadi penggerak pembangunan dan kemajuan ekonomi bangsa mampu tampil all out dan memiliki tekad kuat dalam kompetisi persaingan usaha.
“Kita memang harus mengubah total mentalitas kita. Mentalitas yang berani berkompetisi. Jangan seneng diproteksi, jangan seneng dilindungi,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memang menyebutkan bahwa untuk mampu bersaing di dunia usaha dibutuhkanlah kegigihan dan yang terpenting adalah mau menghargai proses atau bisa dibilang tidak cuma-cuma.
Banyak hal yang harus dilalui ketika akan mencapai target dan itu haruslah berproses, tanpa proses dan kesungguhan untuk mau berkembang maka semua itu hanya akan menjadi bahan sandungan saja.
“Kadang-kadang kita harus sakit dulu. Jangan suka yang instan. Jangan suka yang cepat-cepat. Apalagi negara sebesar ini. Semua ada prosesnya,” ujar Joko Widodo.
Selain itu dalam peringatan hari ulang tahun ke-50 Kadin Indonesia di Grand Ballroom, Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (24/9/2018). Presiden Joko Widodo juga mendapatkan penghargaan dari Kadin Indonesia sebagai Tokoh Pemerataan Pembangunan.
Ditangan Presiden Joko Widodo, pemerataan pembangunan terutama di wilayah tertinggal seperti di wilayah Indonesia timur mendapatkan perhatian serius dan benar-benar dilakukan pembangunan untuk mengatasi permasalahan tersebut dan terbukti berjalan baik serta lancar.