Presiden Jokowi (Joko Widodo) menegaskan bahwa harga pangan di pasar tradisional dan modern telah stabil menjelang Ramadan. Hal ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi dengan berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan, seperti penyaluran bantuan sosial dan pengawasan harga oleh Satgas Pangan.
Pemerintah juga melakukan strategi pengadaan stok pangan yang cukup, seperti beras, daging sapi, dan bawang merah, untuk memastikan pasokan tersedia dan harga stabil. Selain itu, kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga harga pangan yang stabil juga sangat penting.
Namun, meskipun harga pangan telah stabil, Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk berbelanja dengan bijak dan tidak menimbun barang kebutuhan pokok. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasokan pangan tersedia untuk semua orang dan tidak ada yang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam berbelanja di pasar tradisional dan modern, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, yang masih menjadi ancaman kesehatan global saat ini.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan, Menteri Perdagangan menyebutkan bahwa situasi cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi produksi pangan dan memicu kenaikan harga. Oleh karena itu, pemerintah tetap memantau kondisi cuaca dan ketersediaan pasokan pangan secara berkala.
Diharapkan dengan adanya langkah-langkah ini, harga pangan di pasar dapat tetap stabil menjelang Ramadan dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan mudah. Pemerintah terus berusaha untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan yang merupakan hak asasi manusia yang fundamental.