Harga Minyak Dunia Turun 3 Persen, Arab Saudi dan OPEC+ Siap Tingkatkan Produksi

Kekhawatiran pasar mengenai kondisi ekonomi China yang lesu menjadi faktor penekan harga minyak dunia. (Harianbatakpos.com)

Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 3 persen pada Kamis (26/9), menyusul laporan bahwa Arab Saudi, salah satu eksportir minyak terbesar di dunia, bersiap untuk melepaskan target harga minyak sebesar US$100 per barel.

Langkah itu diambil sebagai bagian dari persiapan meningkatkan produksi minyak bersama dengan anggota OPEC dan sekutu-sekutunya pada Desember mendatang.

Mengutip laporan Financial Times, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar US$1,86 atau sekitar 2,53 persen, menjadi US$71,60 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat juga mengalami penurunan tajam sebesar US$2,02 atau 2,90 persen, sehingga berakhir di angka US$67,67 per barel.

Financial Times melaporkan bahwa Arab Saudi bersiap untuk mengabaikan target harga minyak yang tidak resmi, yaitu US$100 per barel. Mereka mulai mempersiapkan langkah untuk meningkatkan produksi minyak.

Langkah serupa juga diisyaratkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) yang berencana untuk melanjutkan peningkatan produksi minyak pada Desember mendatang. Dua sumber dari OPEC+ mengonfirmasi kabar tersebut, yang semakin memperkuat spekulasi bahwa peningkatan produksi akan segera terjadi.

Phil Flynn, seorang analis senior dari Price Futures Group, menilai bahwa pasar mungkin bereaksi berlebihan terhadap berita yang disampaikan oleh Financial Times. Meski demikian, peningkatan produksi minyak ini bisa berdampak pada keseimbangan pasokan dan permintaan minyak dunia.

Analis di PVM, Tamas Varga menyatakan bahwa jika peningkatan produksi minyak benar terjadi, hal tersebut bisa memengaruhi keseimbangan pasar minyak global. “Peningkatan produksi ini kemungkinan akan menyebabkan penumpukan stok pada tahun 2025 dan memberikan tekanan moderat pada harga minyak dunia,” katanya.

Selain itu, kekhawatiran pasar mengenai kondisi ekonomi China yang lesu juga menjadi faktor penekan harga minyak dunia. Sebagai salah satu konsumen minyak terbesar, permintaan minyak dari China yang melemah dapat menambah beban pada harga minyak global.

Dengan potensi peningkatan produksi dan kondisi ekonomi global yang bergejolak, harga minyak dunia diperkirakan akan tetap di bawah tekanan dalam waktu dekat.

Demikian informasi seputar kabar harga minyak dunia terbaru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Benoanews.Com.