Kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali memang tercatat menjadi terbanyak diantara beberapa Negara di kawasan Asia. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan dari China tahun 2017 mencapai 1,38 juta atau 24,3 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5,6 juta.
Jumlah kunjungan wisatawan China tahun 2017 itu melonjak 39,8 persen jika dibandingkan tahun 2016 yang hampir mencapai 1 juta orang. Untuk periode Januari-Juli 2018, BPS mencatat sebanyak 825 ribu orang turis China berkunjung di Bali atau sekitar 23,7 persen dari total keseluruhan wisatawan mancanegara mencapai 3,48 juta orang.
Untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia, Konsulat Jenderal Tiongkok di Bali akan berupaya mendorong warganya lebih banyak lagi berkunjung ke Bali.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Republik Rakyat Tiongkok di Nusa Dua, Kamis (27/9) malam, Gou Haodong mengatakan minat wisatawan dari negaranya berwisata ke luar negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal itu, kata diplomat senior itu, tidak terlepas dari kemampuan ekonomi masyarakat setempat yang melesat jika dibandingkan dengan tahun 1978, masyarakat China saat itu hampir 90 persen berada di bawah garis kemiskinan. “Saat ini, masyarakat Tiongkok yang hidup di bawah garis kemiskinan sudah turun di bawah empat persen,” ucapnya dilansir dari nusabali.com.
Selain mendongkrak peluang ekonomi dari sektor pariwisata, Gou mengungkapkan peningkatan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata juga diharapkan mendorong hubungan antarbangsa yang lebih erat.
I Wayan Koster Gubernur Bali menyambut baik gagasan yang dikemukakan oleh Gou Haodong untuk mengajak warganya semakin banyak berkunjung ke Bali. Bali dan Tiongkok sudah seperti terjalin koneksi sejal ratusan tahun yang lalu, beberapa kesamaan juga banyak mulai dari akulturasi budaya, tempat ibadah, seni dan tradisi menjadi beberapa aspek yang memang menjadi daya tarik wisatawan Tiongkok berkunjung ke Bali.
Beberapa program antara kedua belah pihak nantinya diharapkan akan benar-benar efektif dan menarik secara industri pariwisata agar nantinya wisatawan Tiongkok mulai berdatangan ke Bali.