Investasi Kabupaten Trenggalek terus menunjukkan potensi besar dalam menarik investasi. Selama tahun 2024, total nilai investasi di daerah yang dikenal sebagai Bumi Menak Sopal ini mencapai Rp580 miliar, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp542 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Trenggalek, Edi Santoso menyatakan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Tahun 2024, capaian investasi kita Rp580 miliar, naik dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp542 miliar. Ini menjadi pencapaian yang sangat menggembirakan,” ujar Edi, Senin (13/1).
Sektor perdagangan tetap menjadi kontributor terbesar, menyumbang 30,7 persen dari total investasi Kabupaten Trenggalek. Investasi di sektor ini meliputi perdagangan eceran, swalayan waralaba, hingga perdagangan besar.
Di posisi kedua, sektor industri berkontribusi sebesar 16,7 persen, diikuti sektor pertanian dengan 11,1 persen, dan sektor pariwisata sebesar 10,6 persen.
“Tahun 2024, sektor pertanian menyalip sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sebelumnya berada di posisi ketiga,” tambah Edi.
Trenggalek juga mulai menarik perhatian investor asing. Salah satu investasi asing yang masuk adalah pembangunan pabrik porang di Kelurahan Tamanan, dengan nilai investasi Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp40 miliar. Namun, realisasi investasi ini baru mencapai 50 persen atau sekitar Rp20 miliar.
“Pabrik porang ini merupakan investasi dari China. Kami optimis nilainya akan terus bertumbuh seiring peningkatan pasokan porang dari para petani lokal,” jelas Edi.
Dengan pertumbuhan investasi Kabupaten Trenggalek yang pesat, terus memperkuat posisinya sebagai daerah dengan potensi ekonomi yang menjanjikan.
Demikian informasi seputar investasi Kabupaten Trenggalek. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Benoanews.Com.