Museum Nasional di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, telah menjadi saksi bisu dari kekayaan sejarah Indonesia. Namun, sebuah tragedi terjadi saat api melalap museum tersebut semalam. Meskipun sebagian koleksi terbakar, museum ini masih menyimpan banyak harta berharga yang tak ternilai.
Koleksi Bersejarah yang Bernilai
Museum Nasional, yang dikelola oleh museumnasional.or.id, memiliki koleksi sekitar 190.000 benda-benda bersejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi yang berbeda. Jenis-jenis koleksi tersebut meliputi:
- Prasejarah: Koleksi ini mencakup artefak-artefak seperti arca Budha, patung perunggu, celengan, arca Garuda, dan harta karun dari Muteran.
- Arkeologi Masa Klasik: Koleksi arkeologi ini melibatkan artefak-artefak yang mencerminkan masa Hindu-Budha Indonesia kuno, termasuk patung dan benda-benda bersejarah lainnya.
- Numismatik dan Heraldik: Museum Nasional juga memiliki koleksi uang kuno dan lambang yang berasal dari berbagai periode sejarah.
- Keramik: Koleksi ini mencakup berbagai jenis keramik yang mencerminkan keahlian seni keramik Indonesia.
- Etnografi: Museum ini juga memiliki koleksi etnografi, seperti alat-alat tradisional, kain, dan peralatan khas suku-suku di Indonesia.
- Geografi: Koleksi ini mencakup peta Selat Sunda, globe, dan kompas kapal, yang menggambarkan pengetahuan geografis pada masa lalu.
- Sejarah: Koleksi sejarah mencakup berbagai benda bersejarah, seperti meriam, batu prasasti, patung Raffles, dan banyak lagi.
Salah satu cerita menarik adalah penemuan harta karun Muteran. Pada tahun 1881, petani di Desa Muteran, Jawa Timur, secara tidak sengaja menemukan wadah logam besar yang berisi berbagai jenis benda emas dan perak. Temuan ini diyakini berasal dari masa Raja Sindok hingga Majapahit pada abad ke-10 hingga ke-14 Masehi. Bagian dari temuan ini disimpan di Museum Nasional. Museum Nasional tetap menjadi penjaga berharga sejarah dan warisan budaya negara ini. Semoga upaya pemulihan dapat mengembalikan kemegahan museum ini, dan harta berharga Indonesia dapat terus disaksikan oleh generasi mendatang.