PDAM Rugi 1 Miliar Atas Dampak Longsor dan Banjir Bandang

Dampak dari bencana, PDAM Bangli mengalami kerugian mencapai Rp 1 miliar. Kerugian itu di antaranya perbaikan jaringan di Dusun Cingang, Desa Kayubihi Rp 500 juta dan perbaikan jaringan pipa di Dam Tamansari, Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli Rp 300 juta. Kerugian lainnya berupa biaya pendistribusian air dengan mobil tangki dan lainnya.

Direktur PDAM Bangli, I Wayan Gde Yuliawan Askara, mengungkapkan perbaikan jaringan pipa di Dusun Cingang tepatnya di aliran Sungai Melangit sudah rampung. Perbaikan pipa ini selama dua pekan, cukup lama karena keamanan. “Kami tidak berani kerja jika turun hujan, khawatir kembali terjadi longsor,” ungkap Yuliawan Askara, Rabu (4/7).

Sementara itu Ribuan warga Kota Bangli, sejak dua hari terakhir mengalami krisis air bersih. Pemicunya, lantaran sebuah tebing dengan ukuran yang sangat besar ambrol dikawasan Tukad Melangit, tepatnya di dusun Cingang, Desa Kayubihi, ambrol sehingga merusak serta menimbun jaringan PDAM. Selain itu, karena besarnya material longsor yang menghadang menyebabkan air Tukad Melangit sempat tergenang sehingga membentuk dan menyerupai danau dadakan. Fatalnya, berselang dua hari genangan air tersebut ambrol sehingga kerusakan yang lebih serius kembali terjadi pada bantaran sungai dibagian hilir setelah diterjang banjir bandang.

Sementara perbaikan jaringan pipa di Dam Tamansari yang hancur disapu banjir bandang segera dikerjakan. Saat ini material pipa yang didatangkan dari Jakarta telah ada di lokasi. Dikatakan, banjir bandang mengakibatkan  jaringan pipa sepanjang hampir 650 meter hanyut terbawa arus. Dampaknya, layanan terganggu di lima dusun yakni Dusun Tambahan Bakas,Tambahan Kelod, Tambahan Tengah, Pasekan, dan Pembungan. “Kami masih menunggu teknisi dari luar yang mempunyai keahlian ngelas,” terangnya.

Dikatakan, perbaikan jaringan pipa di Dusun Cingang menelan anggaran Rp 500 juta. Sedangkan perbaikan jaringan pipa di Dam Tamansari Rp 300 juta, belum termasuk kerugian PDAM yang tidak bisa beroperasi serta biaya pendistribusian air dengan mobil tangki. “PDAM mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar,” jelasnya. Perbaikan jaringan ini menggunakan anggaran dari pos bencana serta kas PDAM.