Tak Jadi ke Indonesia, Tesla Inc Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di China

Tesla Inc akan memanfaatkan rantai pasokan baterai China untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya unit baterai. (Nyt.com)

Dikabarkan bahwa Tesla Inc bakal membangun pabrik barunya di Shanghai, China. Pabrik tersebut dicanangkan mampu memproduksi 10.000 baterai megapack tiap tahunnya. Pernyataan itu disampaikan oleh perusahaan Tesla melalui Twitter pada Minggu (9/4) kemarin. Dilansir dari Reuters, pada hari ini, Senin (10/4), Tesla akan membangun pabrik tersebut pada kuartal ketiga tahun ini dan memulai produksinya pada kuartal kedua 2024.

Saat ini, produsen kendaraan listrik tersebut telah mengoperasikan pabrik megapack di California, Amerika Serikat (AS). Pabrik ini juga memproduksi 10.000 megapack per tahun. Adanya pabrik baru di Shanghai ini, Tesla Inc akan memanfaatkan rantai pasokan baterai China untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya unit baterai lithium-ion megapack. Hal itu guna memenuhi peningkatan permintaan secara global.

Pendapatan Tesla Inc sebagian besar dari bisnis mobil listrik. Meski demikian, Musk berkomitmen untuk mengembangkan bisnis energi surya dan baterainya. Tesla sudah memiliki sebuah pabrik di Shanghai yang fokus untuk produksi kendaraan listrik. Pabrik ini mulai memproduksi mobil Model 3 sejak tahun 2019 dan kini mampu memproduksi 22.000 unit mobil per minggu.

Tesla Inc berencana untuk memperluas gigafactory Shanghai untuk menambah kapasitas tahunan sebesar 450.000 unit. Namun demikian, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di China melambat 20,8% dalam dua bulan pertama tahun 2023, turun dari 150% pada periode yang sama tahun lalu.