Industri Kelapa Sawit Dongkrak Ekonomi Bangka Barat: Investasi Pabrik CPO Berdampak Positif

Kapasitas pengolahan pabrik industri kelapa sawit dapat ditingkatkan hingga 60 ton per jam saat pasokan bahan baku melimpah. (Gimni.com)

Bupati Bangka Barat, Sukirman menyatakan bahwa investasi industri kelapa sawit di wilayahnya, yang ditandai dengan pembangunan pabrik “crude palm oil” (CPO) di Desa Kacung, membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah.

Investasi sektor industri sawit ini akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan pendapatan daerah,” ujar Sukirman dalam acara peletakan batu pertama pabrik CPO di Bangka Barat, Rabu (11/9).

Pabrik CPO yang dibangun oleh PT BTS ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan berdiri di atas lahan seluas 20 hektare dari total 50 hektare yang disiapkan. Sukirman menegaskan bahwa keberadaan pabrik ini akan menjadi angin segar bagi petani kelapa sawit di sekitar wilayah tersebut, sebab bahan baku kelapa sawit akan dipasok langsung dari mereka.

“Pembangunan pabrik ini juga akan menyerap puluhan tenaga kerja lokal serta menjamin harga kelapa sawit,” tambahnya.

Direktur Utama PT BTS, Anen Chandra mengungkapkan bahwa kapasitas pengolahan pabrik industri kelapa sawit ini dapat ditingkatkan hingga 60 ton per jam saat pasokan bahan baku melimpah. Dengan kapasitas tersebut, pabrik dapat mengolah antara 900 hingga 1.000 ton kelapa sawit per hari, seluruhnya dipasok oleh petani lokal.

Selain itu, prioritas dalam perekrutan tenaga kerja juga akan diberikan kepada masyarakat setempat, sehingga memberikan manfaat ekonomi yang langsung terasa oleh warga sekitar.

Pembangunan pabrik industri kelapa sawit ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 15 bulan dan direncanakan mulai beroperasi pada awal 2026. Sukirman berharap bahwa semua rencana dapat terealisasi dengan baik, sehingga masyarakat dan pemerintah daerah dapat merasakan dampak positif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Barat, Yuwanda Eka Putra, menyebutkan bahwa terdapat beberapa rencana pengembangan hilirisasi industri sawit yang menjanjikan.

Selain produksi CPO, limbah sawit seperti tandan kosong dan cangkang akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa untuk pembangkit listrik, serta serat tandan kosong dapat digunakan dalam industri konstruksi dan furnitur sebagai bahan penguat papan serat.

Demikian informasi seputar bsinis industri kelapa sawit. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Benoanews.Com.