Proyek pembangunan Bandara Bali Utara akan dibangun sesuai dengan rencana, yakni di sekitar Pantai Kubutambahan, Buleleng, Bali. PT Bandara Internasional Bali Utara (PT BIBU) siap untuk melakukan pembangunan di lepas pantai sesuai dengan permintaan investot dan pihak Kementerian terkait.
Awalnya penetapan lokasi masih menuai pro kontra, apakah mau di darat atau di laut. Untuk di darat banyak masyarakat yang kurang seteuju karena kawasan yang direncanakan merupakan kawasan yang memiliki banyak tempat ibadah dan situs-situs bersejarah.
Selain itu, pembangunan Bandara Buleleng juga tidak ingin menggangu tanah-tanah produktif yang ada disekitar lokasi. Untuk pembangan di lepas pantai nantinya koordonasinya dengan pemerintah pusat. Jika sesuai dengan rencana maka pembangungan bandara Bali Utara akan dilakukan peletakan batu pertama pada Agustus mendatang.
Proyek pembangunan bandara ini membutuhkan lahan seluas 1.060 hektar. Nantinya panjang lintasan mencapai 4.100 meter dan memiliki fasilitas tambahan 30 gedung dan terminal seluas 230.000 meter persegi. Rencananya Kawasan Bali Utara akan dibuat pusat ekonomi Bali menggunakan konsep Aero City.
Proyek pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng sangat dibutuhkan mengingat hanya ada satu bandara yakni Bandara Ngurah Rai yang sudah sangat padat.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan mengungkapkan jika proyek pembangunan bandara akan dibangun di darat. Namun kepastiannya masih menunggu Kementerian Perhubungan.
Presiden Jokowi telah memberikan restu agar pembangunan Bandara Bali Utara terus dilanjutkan, namun penetapan lokasinya belum terbit. Presiden Jokowi melalui Kemensesneg kemudian menyurati Kementerian Perhubungan agar penetapan lokasi pembangunan bandara segera diterbitkan.
Pambangunan Bandara Bali Utara diperkirakan menelan biaya hingga Rp 6,3 triliun. Biaya tersebut akan ditanggung oleh swasta seperti halnya pembangunan bandara yang ada di Kediri.
Selain untuk mengurai kepadatan yang ada di Bandara Ngurah Rai, pembangunan Bandara Buleleng juga untuk mengikis ketimpangan ekonomi yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa perekoniman di Bali selama ini masih didominasi di wilayah Selatan. Untuk itu pembangunan bandara diharapkan dapat membuat pertumbuhan ekonomi merata.