PLTA Kayan Dibangun, Berapa Kapasitasnya?

Berikut kapasitas PLTA Kayan yang digadang sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Pembangunan PLTA Kayan yang dinahkodai PT Kayan Hydro Energy, ditargetkan dapat menghasilkan kapasitas listrik dengan kapasitas 9.000 MW. Pembangunan PLTA berlokasi di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Tenah.

Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaerony dilansir dari CNBC Indonesia (21/8/2019) menyatakan jika pada akhir tahun 2019 pembangunan PLTA Kayan akan dimulai. “Targetnya, akhir tahun ini mulai konstruksi,” ujar Khaerony.

Khaerony menjelaskan jika pembangunan proyek PLTA Sungai Kayan akan dilangsungkan secara bertahap pada tahun 2019, PLTA Kayan akan memulai konstruksi tahap 1 dengan target kapasitas yang ditentukan sebesar 900 MW.

PLTA Kayan Dibangun Beberapa Tahapan

Selang satu tahun setelah PLTA Kayan 1 dibangun, pada tahun berikutnya PLTA Kayan 2 akan dibangun. PLTA Kayan 2 ditargetkan memiliki kapasitas listrik 1.200 MW.

Pembangunan PLTA Kayan kemudian akan berlanjut pada PLTA Kayan 3 hingga PLTA Kayan 5. “Targetnya di 2024 PLTA Sungai Kayan 1 sudah beroperasi, dan 2025 PLTA Sungai Kayan 2 yang beroperasi, dan PLTA Sungai Kayan 3, akan konstruksi 3 tahun setelah PLTA Sungai Kayan 2 beroperasi. Totalnya butuh 25 tahun untuk mengerjakan proyek ini,” jelas Khaerony.

Sungai Kayan di Tanjung Selor (ytimg)

Pembangunan PLTA Kayan membutuhkan dana yang tidak sedikit, terkait dengan pembangunan dibutuhkan dana investasi mencapai US$ 27 miliar. Dana tersebut bersumber dari PowerChina dan Central Asia Capital Ltd.

Pembangunan PLTA Kayan telah melihat potensi air di Kalimantan dalam menyimpan potensi energi yang melimpah. Sungai-sungai di Kalimantan yang memiliki arus dan ukuran yang besar, kemudian diolah dan dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik.

Tekait dengan segala kekayaan energi alam yang disimpan Kalimantan, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie juga telah menyinggungnya melalui akun media sosial Instragram-nya pada hari Senin (9/9/2019).

Lambrie menyatakan jika dirinya bersama para petani dan nelayan se-Kalimantan Utara  yang mengikuti PEDA KTNA tingkat Provinsi, menyatakan rasa syukur terhadap kekayaan alam Kaltara.

Kaltara yang  merupakan provinsi baru dan berusia 6 tahun, menyimpah kekayaan alam berupa hutan dan sungai-sungai yang besar. Sungai disinggung Lambrie tidak hanya berpotensi sebagai sarana transportasi, namun juga memiliki potensi menjadi sumber energi listrik dengan kapasitas yang besar.

Pembangunan PLTA Kayan merupakan bentuk kerja sama pemerintah pusat dan pemerindah daerah dalam upaya mencari pemecahan dari krisis energi. Bumi yang semakin tua, tentu membutuhkan sumber energi baru yang ramah lingkungan bukan?