Penjualan Rumah Pribadi di Negara Singapura Melonjak

Dilansir dari bisnis.com penjualan rumah pribadi di Negara Singapura melonjak sekitar 51% persen pada bulan September lalu. Kejadian tersebut terjadi karena  pengembang memasarkan lebih banyak proyek pascafestival hungry ghost, periode yang dianggap pembeli China tidak menguntungkan.

Dilansir dari Bloomberg,  Otoritas Pengembangan Perkotaan (Urban Development Authority) Singapura mencatat pengembang di negara-kota menjual 932 unit pada September.

Penjualan tersebut meningkat 42% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini juga menyangkut penjualan pada bulan Agustus. Pada bulan tersebut penjualan sampai 617 unit pada bulan Agustus. Ada kenaikan yang jelas pada bulan September. Total apartemen yang diluncurkan untuk dijual mengalami kenaikan dua kali lipat. Kenaikan tersebut jika saja diikuti dengan angka maka terjadi 1.169.

Harga rumah pribadi di Singapura masih terus meningkat meskipun pada kecepatan paling lambat dalam lima kuartal terakhir. Kenaikan ini sangatlah jelas dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya. Tentunya ini merupakan satu pergantian.

Ada banyak kepercayaan pasar yang terus meningkat. Kepercayaan pasar naik dengan beberapa proyek besar yang dimiliki oleh pihak swasta. Tentunya ini merupakan satu poin yang bagus untuk singapura.

Jika dibandingkan dengan Indonesia ini akan sama. Investasi di Indonesia dinilai sangat besar. Indonesia dengan presden Jokowi memiliki banyak kepercayaan dari pihak asing. Ada banyak proyek yang disinyalir merupakan satu bagian kerjasama yang bagus.

Setelah adanya IMF yang diberlangsungkan di Indonesia ini akan bagus di masa depan. Banyak pengusaha yang akan membantu Indonesia dalam pembangunan. Tentunya ini tidak sia-sia. IMF telah dipersiapkan beberapa tahun sebelumnya dan ini merupakan salah satu yang bagus.

Setelah adanya even besar seperti IMF ini akan membuat orang lebih percaya terhadap Indonesia. Dengan adanya musibah yang terjadi namun IMF terus dilaksanakan ini akan menjadi dua masa pisau yang berbeda. Disatu sisi Negara lain akan lebih percaya bahwa Investasi di Indonesia sangat aman dan tepat. Disatu sisi adalah musibah yang terjadi menjadi nilai buruk bagia sebagian orang karena dipengaruhi media.